GOES TO JOGJAKARTA
12-16 DESEMBER 2022
Wisata Edukasi adalah suatu perjalanan wisata yang memiliki nilai tambah edukasi dengan secara langsung mengamati objek di lapangan. Program wisata edukasi dari SMPN 1 Kalianda kali ini ini akan mengunjungi objek peninggalan budaya yang ada di jogjakarta.
Note :
- Setiap peserta wajib mengikuti arahan dari pihak tour travel dan guru pembimbing
- Simpan dengan baik barang-barang seperti handphone, dompet dan barang berharga lainnya
- Lapor kepada tour leader ataupun guru pembimbing apabila ada keluhan sakit di perjalanan
- Selalu berkelompok saat di lokasi objek (tidak berjalan sendirian)
- Pakai masker dan jaga jarak dengan pengunjung lain di setiap objek wisata
Tujuan destinasi objek :
- Candi Borobudur
- Candi Prambanan
- Keraton Jogjakarta
- Taman Pintar
- Benteng Vredeburg
- Monjali
- Malioboro & Bringharjo
- Sentra Bakpia dan Kaos Jogja
Rundown Perjalanan Wisata Edukasi :
Senin, 12 Desember 2022
07.30 | Pengarahan sebelum berangkat |
08.00 | Berangkat menuju Jogja |
09.30 | Penyebrangan Selat Sunda |
12.30 | Tiba di Merak |
13.30 | I S H O M A |
Melanjutkan Perjalanan | |
19.00 | I S H O M A |
Melanjutkan Perjalanan |
Selasa, 13 Desember 2022
05.00-07.00 | Mandi, Sholat & Makan |
08.00-11.00 | Kunjungan di Museum Dirgantara |
11.30 | I S H O M A |
12.30-15.30 | Kunjungan di Candi Prambanan |
15.30 | Menuju Hotel |
17.00 | Check In Hotel |
19.00 | I S H O M A |
Free Program |
Rabu, 14 Desember 2022
05.00-07.00 | Mandi, Sholat & Makan |
08.00-09.00 | Kunjungan di Sentra Kaos |
10.00-12.00 | Kunjungan di Keraton Jogjakarta |
12.00-14.00 | I S H O M A |
Kunjungan di Taman Pintar | |
15.00-15.30 | Kunjungan di Benteng Vredeburg |
15.30-17.30 | Malioboro |
18.30 | I S H O M A |
Free Program |
Kamis, 15 Desember 2022
05.00-07.30 | Mandi, Sholat & Makan |
Check Out Hotel | |
08.00-09.00 | Kunjungan di Sentra Bakpia |
10.00-12.00 | Kunjungan di Monjali |
13.00 | I S H O M A |
15.00-17.30 | Kunjungan di Candi Borobudur |
18.30 | I S H O M A |
20.00 | Melanjutkan Perjalanan Menuju Lampung |
Jum’at, 16 Desember 2022
05.00 | Transit Subuh |
07.00 | Sarapan Pagi |
08.00 | Penyabrangan Selat Sunda |
11.00 | Tiba di Merak |
12.00 | Tiba Kembali di Sekolah |
Program Tour Selesai |
Deskripsi Objek Wisata
1) Museum Dirgantara
Museum Dirgantara Mandala, merupakan sebuah upaya untuk memelihara ingatan sejarah. Khususnya mengenai berbagai pesawat yang berperan penting dan berjasa dalam revolusi kemerdekaan Indonesia. Museum ini sengaja dibuat untuk mengabadikan peristiwa bersejarah khususnya yang terjadi di lingkungan TNI Angkatan Udara. Museum yang awalnya berada di Jakarta mulai tahun 1969 ini kemudian dipindahkan ke Yogyakarta pada tanggal tahun 1978.
Koleksi utama museum tentu saja berbagai jenis Pesawat. Mulai dari pesawat tempur hingga pesawat angkut militer, dan bahkan pesawat sipil. Selain mengoleksi pesawat, museum dengan 6 ruang ini juga mengoleksi koleksi yang lainnya yang berkaitan dengan perjalanan sejarah TNI AU. Sekurangnya, museum ini memiliki 38 koleksi pesawat baik itu pesawat tempur maupun pesawat sipil. Salah satu pesawat yang paling bersejarah adalah pesawat Dakota VT-CLA. Kemudian, ada juga pesawat Guntei bersayap ganda yang sempat digunakan untuk melakukan pengeboman pertama oleh TNI AU. Serta tak ketinggalan pesawat Mustang yang digunakan untuk Operasi Permesta. Disamping koleksi pesawatnya museum ini pun menyimpan berbagai benda bersejarah lainnya yakni, foto, lukisan, tanda kehormatan, pakaian dinas, buku, senjata api, senjata tajam, mesin pesawat, radar, bom/roket, parasut, dan lainnya.
2) Candi Prambanan
Kompleks candi ini terletak di kecamatan Prambana Desa Bokoharjo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi Prambanan merupakan candi Hindu yang terbesar di Indonesia. Sampai saat ini belum dapat dipastikan kapan candi ini dibangun dan atas perintah siapa, namun kuat dugaan bahwa Candi Prambanan dibangun sekitar pertengahan abad ke-9 oleh raja dari Wangsa Sanjaya, yaitu Raja Balitung Maha Sambu. Kompleks candi Hindu (Syiwa) terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 Masehi. Candi ini didedikasikan untuk Trimurti, tiga dewa utama agama Hindu, yaitu Brahma dewa pencipta, Wisnu pelindung dan Siwa dewa perusak.
Ada sejumlah kisah yang menjadi legenda di Candi Prambanan. Contoh, sejarah perembutan kekuasaan antara Dinasti Sailendera dan Sanjaya untuk berkuasa di Jawa tengah. Prabu Baka pada kisah ini mungkin dimaksudkan sebagai Raja Samaratungga dari Sailendra, Rakai Pikatan adalah Bandung Bondowoso, dan Pramodhawardhani, putri Samaratungga serta istri Rakai Pikatan, merupakan Rara Jonggrang.
Sementara itu, legenda Rara Jonggrang mengisahkan tentang candi-candi Bandung Bondowoso yang tidak rampung dan kini dikenal sebagai Candi Sewu. Arca Durga di ruang utara candi utama Prambanan sendiri disebut sebagai perwujudan Rara Jonggrang yang dikutuk menjadi batu karena ingkar janji.
3) Keraton Jogjakarta
Keraton Yogyakarta merupakan salah satu pusat kebudayaan terkenal yang ada di Indonesia. Keraton Yogyakarta merupakan bangunan istana resmi Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang didirikan pada masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono I. Pada masa lalu, Keraton berfungsi sebagai tempat tinggal raja dan kerabatnya. Namun kini fungsi Keraton beralih menjadi tempat wisata, museum pusat kebudayaan Jawa, dan sebagai tempat tinggal Sultan. Keraton Yogayakarta memiliki nilai-nilai sosial-budaya dan religi dalam pendirian maupun pemanfaatannya. Selain sebagai tempat tinggal raja dan museum pusat kebudayaan Jawa, Keraton Yogyakarta pun dijadikan sentra dan kiblat perkembangan budaya Jawa.
Kraton sebagai komplek kegiatan budaya dan tempat tinggal Sri Sultan Hamengkubuwono dan keluarganya, tidak semua terbuka untuk umum. Bentuk bangunan terpengaruh model dari Eropa (Portugis, Belanda) dan China. Arsitektur keraton dirancang oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I sekaligus pendiri Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Bangunan pokok dan desain dasar tata ruang dari keraton dan desain dasar lasnkap kota tua Yogyakarta diselesaikan antara tahun 1755-1756.
4) Taman Pintar
Taman Pintar adalah tempat rekreasi edukasi yang keren dan seru di Jogja. Harga tiket masuknya terjangkau. Wahananya ada planetarium, wahana bahari, zona pengolahan sampah, science theater, playground, perpustakaan, kampung kerajinan, gedung oval, dll. Lokasi taman pintar berada di Jalan. Panembahan Senopati, Ngupasan, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta, DIY.
Salah satu tujuan awal didirikannya Taman Pintar ini adalah sebagai sarana pembelajaran sains bagi siswa yang mendukung kurikulum pendidikan. Dengan mengunjungi Taman Pintar ini anak-anak dan generasi muda diharapkan bisa lebih mempunyai motivasi untuk mencintai sains. Selama ini ada kesan kalau belajar sains itu sulit dan membosankan. Namun di Taman Pintar belajar sains bisa lebih menyenangkan karena menggunakan alat-alat peraga dan juga berbagai wahana permainan. Dengan begitu anak-anak bisa lebih memperdalaman materi-materi pelajaran yang diterima di sekolah. Taman Pintar ini mulai dibuka untuk umum pada 16 Desember 2008 setelah diresmikan oleh Presin Susilo bambang Yudhoyono.
- Gedung Oval: Gedung ini memiliki 10 wahana yaitu Aquarium Air Tawar, Zona Kehidupan Prasejarah, Dome Area, Zona Cuaca Iklim dan Gempa, Terowongan Ilusi, Zona Tata Surya, Zona Teknologi Komunikasi, Generator Van De Graaf, Generator Pedal, dan Zona Nuklir.
- Gedung Kotak: Gedung ini terdiri dari 16 zona yaitu Zona Microsoft, Zona Standar Nasional Indonesia, Zona Dino Adventure dan Teater 4D, Zona Telekomunikasi, Zona Sumber Daya Air, Hand on Science, Zona Melek Gizi, Zona Sains, Zona Tepi TV, Zona, Olahraga, Zona Sahabat pemberani, Zona Indonesiaku, Zona Galeri Pusaka, dan Perpustakaan.
5) Benteng Vredeburg
Benteng Vredeburg merupakan benteng kolonial yang menjadi saksi bisu peristiwa bersejarah di Yogyakarta. Benteng yang terletak di dekat Gedung Agung dan Keraton Yogyakarta ini mulai dibangun pada abad ke-18, lebih tepatnya pada 1760. Benteng Vredeburg dibangun oleh Sultan Hamengku Buwono I atas permintaan pihak Belanda. Belanda berdalih bahwa pembangunan benteng ini dimaksudkan untuk menjaga keamanan keraton. Namun sejatinya, keberadaan benteng ini untuk memudahkan pengawasan pihak Belanda terhadap segela kegiatan Keraton Yogyakarta. Sejak 1992, bangunan benteng ini diubah menjadi Museum Khusus Perjuangan Nasional dengan nama Museum Benteng Vredeburg.
Benteng Vredeburg yang sekarang menjadi Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta telah melekat dengan Kota Yogyakarta. Latar belakang sejarah Kota Yogyakarta baik sebagai ibukota Kasultanan Yogyakarta dan ibukota NKRI tidak dapat dipisahkan dengan sejarah Benteng Vredeburg Yogyakarta. Pelestarian Benteng Vredeburg sebagai museum bukan berarti pengagungan simbol kejayaan kolonial. Akan tetapi tujuannya untuk mendapatkan fungsi baru yang dapat memberikan informasi dan aspirasi perjuangan nasional bagi generasi mendatang.
6) Monjali
Monumen Yogya Kembali (Monjali) didirikan untuk memperingati peristiwa berfungsinya kembali Kota Yogyakarta sebagai Ibu Kota Republik Indonesia yang direbut dari penjajah Belanda. Tanggal 29 Juni 1985 Monumen mulai dibangun. Kemudian, tanggal 6 Juli 1989 Monjali diresmikan oleh Presiden Soeharto. Museum yang berbentuk menyerupai tumpeng ini di bangun di atas lahan seluas 49.920 m2, dengan ketinggian 31,8 meter.
Bangunan berbentuk kerucut yang terdiri dari tiga lantai. Bagian dalam berisi diorama yang menceritakan peristiwa kembalinya Yogya ke tangan pemerintah RI, meskipun hanya selama 6 jam. Bangunan monjali terdiri dari 3 lantai, lantai 1 berisi 4 ruang museum, lantai 2 berisi 10 diorama dan 40 relief, dan lantai 3 bernama Ruang Garba Graha. Koleksi Museum berjumlah 1.108, terdiri dari heraldika, miniatur, replika, kendaraan, senjata api, senjata tradisional, foto dokumentasi, alat perhubungan angkatan darat, alat kesehatan, inventaris, patung peraga, arsip, daftar nama pahlawan, relief, diorama, dan evokatif.
Monumen Yogya Kembali memberikan gambaran yang lebih jelas bagaimana kemerdekaan itu tercapai. Melihat berbagai diorama, relief yang terukir atau koleksi pakaian hingga senjata yang pernah dipakai oleh para pejuang kemerdekaan. Satu tempat yang akan memuaskan segala keingin tahuan tentang perjalanan Bangsa Indonesia meraih kemerdekaan.
7. Candi Borobudur
Terletak di Kota Magelang, Jawa Tengah. Candi Borobudur ditetapkan sebagai warisan dunia oleh UNESCO, pada konferensi 15 di Perancis, untuk ditinjau dan diawasi. Pemugaran tersebut kemudian diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tahun 1973 dan terjadi hingga tahun 1984. Kemudian pada tahun 1991, candi Borobudur secara resmi ditetapkan sebagai Warisan Dunia oleh UNESCO.
Dibangun sekitar abad ke 8-9 masehi, Dinasti Sailendra membangun peninggalan Budha terbesar di dunia antara 780-840 Masehi. Dinasti Sailendra merupakan dinasti yang berkuasa pada masa itu. Peninggalan ini dibangun sebagai tempat pemujaan Budha dan tempat ziarah. Candi Borobudur memiliki luas sekitar 2500 meter persegi, dengan panjang 121,66 meter, lebar 121,38 meter, dan tinggi 35,40 meter. Berdasarkan prasasti Karangtengah, diperkirakan Candi Borobudur dibangun oleh Raja Samaratungga dari Wangsa Syailendra dan baru diselesaikan putrinya, Ratu Pramudawardhani, pada abad ke-9. Sedikit yang diketahui tentang hal lainnya, termasuk siapa arsitek bangunan yang tersusun dari 2 juta balok (55.000 m3) batuan andesit yang saling mengunci bagaikan sebuah puzzle raksasa ini.